Marthin Luther King Jr dan Perjuangannya Membela Ras Kulit Hitam
Martin Luther King Jr sang penerima nobel price perdemaian ini adalah pegiat dan pejuang kesamaan hak-hak kaum sewarganya, kaum Negro, yang sampai saat itu masih mengalami diskriminasi rasial. Ia lalu dikenal sebagai simbol perjuangan hak-hak asasi manusia, simbol pencari kesamaan hak dan keadilan bagi semua orang. Berkat perjuangannya pemisahan (segregasi) rasial di Amerika diakhiri. Dia adalah juga penentang keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.
Titik awal gerakan mencari persamaan hak dimulai ketika pada 1 Desember 1955 seorang penjahit pakaian berkulit hitam bernama Rosa Parks menaiki sebuah bus. Karena kelelahan Rosa tidak menghiraukan permintaan dari sopir untuk memberikan tempat duduknya kepada seorang penumpang berkulit putih. Akibatnya, Ny. Parks ditahan karena dianggap melawan hukum dan didenda sebesar sepuluh dolar Amerika. Peristiwa itu menyulut kemarahan kaum Negro. Dr King menyerukan boikot kepada seluruh kaum Negro di Montgomery untuk tidak lagi menaiki bus. Aksi ini berlangsung selama 382 hari. Sebagai gantinya setiap orang Negro memilih berjalan kaki demi memperjuangkan kebebasan dan keadilan.
Bagi Dr. King dan rekan-rekan sejawatnya peristiwa itu menjadi momentum yang sangat tepat untuk bergerak memprotes ketidakadilan yang selama ini mereka terima. Meskipun merasa sangat kesal namun Dr. King tidak menggunakan cara-cara kekerasan. Dalam aksi protesnya Dr. King menempuh jalan damai dan anti kekerasan serta mengambil sikap pasif terhadap hukum yang dinilai tidak adil.
Pidato monumentalnya yang terkenal adalah “I have a dream”, yang disampaikannya pada 28 Agustus 1963, di hadapan lebih dari 250.000 orang, seperlimanya kulit putih, yang berkumpul di Lincoln Memorial Washington DC. Dr. King membakar semangat para hadirin. Dalam pidatonya ia menyuarakan impiannya akan suatu kehidupan tanpa diskriminasi, di mana setiap orang dari ras dan agama apa pun akan hidup berdampingan secara damai, mengalami persamaan hak dan keadilan. Di antara litani impiannya ia antara lain bersuara tegas: “Saya mempunyai suatu impian bahwa pada suatu hari bangsa ini akan bangkit dan menghayati makna sesungguhnya dari credonya: Kita memegang kebenaran-kebenaran ini agar menjadi nyata bahwa semua orang diciptakan sederajat.”
Dalam pidato yang sama ia menyerukan “Let freedom ring” (Biarlah kebebasan berdering), disertai dambaan agar Free at last …. Free at last (pada akhirnya kita bebas).
Perjuangannya harus dibayar mahal. Berulang kali ia harus masuk-keluar penjara. Sepanjang hidupnya, sampai ia meninggal, Dr. King telah dipenjara sebanyak dua puluh kali dan empat kali mengalami siksaan akibat perjuangannya. Walaupun demikian, Dr. King tidak pernah berhenti menyuarakan keadilan dan kesetaraan hak-hak manusia. Meskipun hidupnya harus berakhir di tangan pembunuh gelap, jerih lelahnya bukannya tanpa hasil apa-apa. Ia berhasil memperjuangkan hak-hak kaum Negro dan menjadi inspirasi perjuangan hak-hak dasar manusia di seluruh dunia.
Perjuangan Martin Luther King Jr bernilai universal. Perjuangannya membahana dan diakui dunia. Ia dianugerahi hadiah Nobel pada 1964 dalam usia 34 tahun, untuk kegigihananya memperjuangkan perdamaian serta mempromosikan gerakan tanpa kekerasan dan perlakuan yang sama untuk semua ras dan golongan.
Perjuangan dan gerakan Dr King masih sangat relevan di Indonesia dewasa ini. Masyarakat masih sangat mendambakan persamaan hak, tidak adanya diskriminasi sosial, ekonomi, hukum, agama/keyakinan, dsb. Impian-impian dan jeritan-jeritan Dr King adalah impian-impian dan jeritan-jeritan sebagian besar warga Indonesia yang belum merdeka dari diskriminasi, kemiskinan, ketidakadilan, korupsi dan kemerosotan multidimensional. Pekik‘let freedom ring’ dan ‘free at last’ dari Dr King masih merupakan suatu kerinduan dan dambaan warga. Dr. King juga mengajarkan bahwa untuk berjuang mencari keadilan dan persamaan hak bukan jalan kekerasan atau pemaksaan kehendak yang harus ditempuh tetapi jalan damai serta anti kekerasan sebagai cara yang lebih membebaskan dan berbudaya.




Komentar
Posting Komentar